Selamat .....
Selamat Hari Senin.
Dan selamat masuk sekolah lagi untuk dedek-dedek onyoe (baca : unyu) :D
Yaps, hari ini merupakan hari pertama dimulainya tahun ajaran baru buat adek-adek yang masih pada pake seragam. Hari kembalinya rutinitas bangun pagi, pergi sekolah, ngerjain tugas, ngerjain PR, dan drama-drama sekolah yang lainnya. *hahaaaa.... yang sabar yaa. Dinikmati aja. Percayalah kalau nanti udah lulus pasti kangen sama semua itu!* :D
Tapi kali ini aku gak mau bahasin tentang drama sekolah yang dihadepin sama adek-adek yang masih sekolah ini, tapi aku mau bahas tentang yang lain.... yang menarik perhatianku dan akhirnya kuputuskan untuk jadi bahan tulisan di #SeniNews edisi perdana kali. Yaitu tentang Gerakan Hari Pertama Sekolah.
Jadi sejak sekitaran seminggu yang lalu, banyak orang yang pada heboh tentang kebijakan Mendikbud yang menghimbau kepada para orang tua untuk mengantarkan anaknya di Hari Pertama Sekolah. Bahkan himbauan itu kemudian dituangkan oleh Mendikbud ke dalam Surat Edaran No.4 Tahun 2016.
Banyak pihak yang mendukung adanya gerakan Hari Pertama Sekolah termasuk dari kepala-kepala daerah. Mereka memberikan keringanan dan izin bagi orang tua siswa khususnya yang bekerja sebagai PNS untuk boleh datang terlambat masuk kerja selama alasan yang diberikan adalah untuk mengantar anak sekolah. Dukungan diberikan karena tujuan dari gerakan ini tuh keren dan kece banget. Yaitu untuk membangun komunikasi dan kedekatan antara orang tua murid dan juga guru/kepala sekolah di sekolah. Selain itu juga untuk memberikan dukungan pada anak yang akan memulai lagi kegiatan sekolahnya, terutama untuk anak yang masuk ke jenjang sekolah baru (jadi murid baru di sekolah). Dukungan ini menurutku penting, karena anak yang selama proses pendidikannya didukung dan diperhatikan oleh orang tua akan nyaman dan bertanggung jawab dengan pendidikannya.
Eh.. eh... saking banyaknya yang dukung gerakan ini, salah satu aplikasi chat sebut saja LINE :p sampe bikin infografis lucu nan unyu tentang Gerakan Hari Pertama Sekolah ini.
Tapi meskipun banyak yang mendukung dan menaati himbauan Kemendikbud untuk para orang tua mengantar anaknya ke sekolah di #HariPertamaSekolah, ada juga beberapa pihak yang memilih menolak himbauan Kemendibud itu karena khawatir akan banyak orang tua yang bekerja akan datang terlambat ke tempat kerja dengan alasan mengantar anak ke sekolah di #HariPertamaSekolah. Utamanya bagi orang tua yang bekerja sebagai PNS. Kepala-kepala daerah yang memilih untuk tidak menaati edaran dari Kemendikbud, tidak memberikan izin dan toleransi pada PNS-nya untuk datang terlambat meskipun dengan alasan mengantar anak sekolah. Alasannya mereka khawatir pelayanan-pelayanan publik akan terganggu jika banyak pegawai yang datang terlambat meski dengan alasan yang jelas.
Terlepas dari pro-kontra yang ada, diadakannya gerakan #HariPertamaSekolah ini tetap patut mendapat apresiasi. Mengingat beberapa waktu belakangan ini cukup banyak kasus yang terjadi akibat salah paham yang terjadi antara guru-siswa-orang tua. Sehingga hubungan antara guru (sekolah), siswa, dan orang tua perlu dibina dari awal.
Buatku pribadi, #HariPertamaSekolah ini jadi bikin flashback jaman-jaman masih sekolah dulu.
Pengalamanku selama sekolah dulu, aku gak pernah yang ngerasain namanya diantar sama Ayah/Ibu (orang tua). Termasuk saat hari pertama sekolah. Disuruh berangkat sendiri aja gituu. Orang tua (utamanya ayah) ke sekolah dalam setahun cuma dua kali. Pas ambil raport aja. Kalaupun setahun bisa lebih dari dua kali ke sekolah itu berarti ada rapat penting yang diadain sama sekolah dan itu amat sangat terjadi. Jadi pas sekarang ada himbauan untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolah jadinya lucu aja dan kepengen ketawa ngeliatnya soalnya dulu gak pernah gitu.
Tapi yaa meskipun dulu gak pernah diantar sekolah sama Ayah/Ibu alhamdulillahnya aku gak pernah gagal memahami apa yang harus aku lakuin di sekolah dan bagaimana aku harus berkomunikasi dengan guru-guru atau warga sekolah yang lain. Orang tuaku juga berhubungan cukup baik dengan guru-guruku di sekolah meski mereka cuma ketemu dua kali dalam setahun.
Kalau dipikir-pikir, kenapa dulu orang tuaku gak pernah mengantar anaknya ke sekolah adalah karena mereka ingin anaknya mandiri. Bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya tanpa campur tangan orang tua. Mereka juga ingin agar anaknya berani dan percaya diri untuk menghadapi dunia baru, tak selalu bergantung pada orang tua.
Tapi, bukan berarti aku menganggap kalau anak jaman sekarang jadi manja, kurang mandiri, dan penakut hanya karena mereka masih harus diantar orang tua ke sekolah. Karena kembali lagi, setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda juga kondisi psikologis yang berbeda. Begitu pun orang tua, masing-masing orang tua memiliki pola pengasuhan pada anak yang berbeda-beda.
Dan sekali lagi, seperti yang udah aku bilang di atas, program dari Kemendikbud ini patut untuk diapresiasi dan didukung. Meski aku gak pernah ngerasain yang namanya diantar orang tua ke sekolah, tapi rasa-rasanya kalau nanti aku punya anak mungkin aku akan melakukan hal ini. Mengantar anakku ke sekolah, berkenalan dengan guru/wali muridnya, dan melihat-melihat sekilas lingkungan sekolah tempat si anak menimba ilmu.
Jadi, bagaimana pendapatmu tentang #HariPertamaSekolah ini?
Apa kamu sudah masuk dalam golongan yang mengantar atau masih golongan yang diantar?
Berbagi pendapat yuukkk... :)
Eh.. eh... saking banyaknya yang dukung gerakan ini, salah satu aplikasi chat sebut saja LINE :p sampe bikin infografis lucu nan unyu tentang Gerakan Hari Pertama Sekolah ini.
Sumber : LINE |
Tapi meskipun banyak yang mendukung dan menaati himbauan Kemendikbud untuk para orang tua mengantar anaknya ke sekolah di #HariPertamaSekolah, ada juga beberapa pihak yang memilih menolak himbauan Kemendibud itu karena khawatir akan banyak orang tua yang bekerja akan datang terlambat ke tempat kerja dengan alasan mengantar anak ke sekolah di #HariPertamaSekolah. Utamanya bagi orang tua yang bekerja sebagai PNS. Kepala-kepala daerah yang memilih untuk tidak menaati edaran dari Kemendikbud, tidak memberikan izin dan toleransi pada PNS-nya untuk datang terlambat meskipun dengan alasan mengantar anak sekolah. Alasannya mereka khawatir pelayanan-pelayanan publik akan terganggu jika banyak pegawai yang datang terlambat meski dengan alasan yang jelas.
Terlepas dari pro-kontra yang ada, diadakannya gerakan #HariPertamaSekolah ini tetap patut mendapat apresiasi. Mengingat beberapa waktu belakangan ini cukup banyak kasus yang terjadi akibat salah paham yang terjadi antara guru-siswa-orang tua. Sehingga hubungan antara guru (sekolah), siswa, dan orang tua perlu dibina dari awal.
Kenapa #HariPertamaSekolah penting. (Sumber : Sahabat Keluarga Kemdikbud) |
Buatku pribadi, #HariPertamaSekolah ini jadi bikin flashback jaman-jaman masih sekolah dulu.
Pengalamanku selama sekolah dulu, aku gak pernah yang ngerasain namanya diantar sama Ayah/Ibu (orang tua). Termasuk saat hari pertama sekolah. Disuruh berangkat sendiri aja gituu. Orang tua (utamanya ayah) ke sekolah dalam setahun cuma dua kali. Pas ambil raport aja. Kalaupun setahun bisa lebih dari dua kali ke sekolah itu berarti ada rapat penting yang diadain sama sekolah dan itu amat sangat terjadi. Jadi pas sekarang ada himbauan untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolah jadinya lucu aja dan kepengen ketawa ngeliatnya soalnya dulu gak pernah gitu.
Tapi yaa meskipun dulu gak pernah diantar sekolah sama Ayah/Ibu alhamdulillahnya aku gak pernah gagal memahami apa yang harus aku lakuin di sekolah dan bagaimana aku harus berkomunikasi dengan guru-guru atau warga sekolah yang lain. Orang tuaku juga berhubungan cukup baik dengan guru-guruku di sekolah meski mereka cuma ketemu dua kali dalam setahun.
Kalau dipikir-pikir, kenapa dulu orang tuaku gak pernah mengantar anaknya ke sekolah adalah karena mereka ingin anaknya mandiri. Bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya tanpa campur tangan orang tua. Mereka juga ingin agar anaknya berani dan percaya diri untuk menghadapi dunia baru, tak selalu bergantung pada orang tua.
Tapi, bukan berarti aku menganggap kalau anak jaman sekarang jadi manja, kurang mandiri, dan penakut hanya karena mereka masih harus diantar orang tua ke sekolah. Karena kembali lagi, setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda juga kondisi psikologis yang berbeda. Begitu pun orang tua, masing-masing orang tua memiliki pola pengasuhan pada anak yang berbeda-beda.
Dan sekali lagi, seperti yang udah aku bilang di atas, program dari Kemendikbud ini patut untuk diapresiasi dan didukung. Meski aku gak pernah ngerasain yang namanya diantar orang tua ke sekolah, tapi rasa-rasanya kalau nanti aku punya anak mungkin aku akan melakukan hal ini. Mengantar anakku ke sekolah, berkenalan dengan guru/wali muridnya, dan melihat-melihat sekilas lingkungan sekolah tempat si anak menimba ilmu.
Jadi, bagaimana pendapatmu tentang #HariPertamaSekolah ini?
Apa kamu sudah masuk dalam golongan yang mengantar atau masih golongan yang diantar?
Berbagi pendapat yuukkk... :)