Gak akan ada lagi nama Djarum dan logo Djarum di gelaran Indonesia Open Super Series Premiere 2014 ini. Kebijakan BWF (Badminton World Federation) sebagai induk bulu tangkis dunia yang melarang produk yang berbahaya bagi kesehatan untuk menjadi sponsor pada kejuaraan bulu tangkis dunia memaksa penyelenggara yang turnamennya disponsori oleh produk yang masuk dalam definisi berbahaya bagi kesehatan untuk memutar otak dan mencari sponsor pengganti. Itulah yang terjadi pada Indonesia Open Super Series Premiere dan Djarum....
Halloooo....... *sambil kayang tapi gak jadi gara-gara inget pinggang sebelah kanan lagi sakit* #meh Udah lama sebenernya gue mau cerita tentang bagaimana gue bisa nyangsang sama yang namanya kegiatan per-ngeblog-an. Tapi entah kenapa, gue selalu menunda-nundanya dan akhirnya baru tergerak setelah gue nemu komunitas blog yang namanya Blogger Energy. *ciieeee* Oke, jadi awal mula gue ngeblog itu kayaknya pas sekitaran tahun 2008-2009an yaa meski di archieve blog gue ini tertulis kalau gue pertama kali posting...
Di turnamen Victor Walikota Surabaya Cup 2014 inilah kami: Fitri, Fingky, Vhera, Diana, dan Ani menjadi pengkhianat bangsa. Anak-anak bangsa yang sedang berjuang mengharumkan nama Indonesia dengan berjibaku melawan lawan di lapangan kami justru kami khianati. Kami tidak mendukung mereka, kami justru mendukung lawan mereka. Bukan keseluruhan lawan Indonesia siihh... yang bener itu kami mendukung pemain-pemain dari klub Tomioka asal Jepang. Tomioka's Team after final match. Sunday, 4th May 2014. GOR Sudirman, Surabaya Bagiku pribadi,...
"Lo masih punya 'rasa' sama Charlita, Ndre? Si model matre itu? Hey apa kata dunia?" "Shut up your mouth, Jay. Gue tau lo sahabat baik gue. Tapi untuk urusan ini gue harap lo nggak ikut campur." "Saat ini nama lo sebagai violist cerdas itu harus lo jaga, Ndre. Gue sebagai sahabat gak mau nama baik lo itu tercemar gara-gara lo masih ada hubungan sama si Baby Chay itu," Jay mengucap panggilan Charlita itu dengan nada...
Aku menggenggam medali emas yang masih menggantung di leherku lekat-lekat. Di dekatku dua botol minum berwarna merah dan biru berdiri bersisian seolah sedang berpelukan haru melihat kemenanganku sore tadi. "Match won by Arditha Santoso 21-15 21-10." Suara dari wasit yang mengumumkan skor hasil kemenanganku sudah tak lagi terdengar oleh telingaku. Aku sudah larut sendiri dalam pikiranku. "Amira, lagi-lagi aku memenuhi janjiku untuk menjadi juara. Kau lihat....??" *** "Aku dengar kau akan pergi..." tanya Amira pada...